Resistor

RESISTOR

Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan arus listrikdengan memproduksi penurunan tegangan listrik di antara kedua salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya, berdasarkan hukum Ohm:

Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat diboroskan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, resistor harus cukup besar secara fisik agar tidak menjadi terlalu panas saat memboroskan daya.

1) KONSTRUKSI
A) KOMPOSISI KARBON
Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna dari harganya.
Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya keramik). Resindigunakan untuk melekatkan campuran. Resistansinya ditentukan oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan isolator. Resistor komposisi karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an, tetapi sekarang tidak terlalu populer karena resistor jenis lain mempunyai karakteristik yang lebih baik, seperti toleransi, kemandirian terhadap tegangan (resistor komposisi karbon berubah resistansinya jika dikenai tegangan lebih), dan kemandirian terhadap tekanan/regangan. Selain itu, jika resistor menjadi lembab, bahang dari solder dapat mengakibatkan perubahan resistansi yang tak dapat dikembalikan.
Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak pernah diberikan tegangan lebih ataupun panas lebih.
Resistor ini masih diproduksi, tetapi relatif cukup mahal. Resistansinya berkisar antara beberapa miliohm hingga 22 MOhm.


B) FILM KARBON
Selapis film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator, dan potongan memilin dibuat untuk membentuk jalur resistif panjang dan sempit. Dengan mengubah lebar potongan jalur, ditambah dengan resistivitas karbon (antara 9 hingga 40 µΩ-cm) dapat memberikan resistansi yang lebar[1]. Resistor film karbon memberikan rating daya antara 1/6 W hingga 5 W pada 70 °C. Resistansi tersedia antara 1 ohm hingga 10 MOhm. Resistor film karbon dapat bekerja pada suhu di antara -55 °C hingga 155 °C. Ini mempunyai tegangan kerja maksimum 200 hingga 600
C) FILM LOGAM
Unsur resistif utama dari resistor foil adalah sebuah foil logam paduan khusus setebal beberapa mikrometer.
Resistor foil merupakan resistor dengan presisi dan stabilitas terbaik. Salah satu parameter penting yang memengaruhi stabilitas adalah koefisien temperatur dari resistansi (TCR). TCR dari resistor foil sangat rendah. Resistor foil ultra presisi mempunyai TCR sebesar 0.14ppm/°C, toleransi ±0.005%, stabilitas jangka panjang 25ppm/tahun, 50ppm/3 tahun, stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1μvolt/°C, desah -42dB, koefisien tegangan 0.1ppm/V, induktansi 0.08μH, kapasitansi 0.5pF

2) PENANDAAN RESISTOR
Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan resistansi. Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai, biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah tua atau abu-abu.
Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah satu ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga. Aturannya adalah "badan, ujung, titik" memberikan urutan dua digit resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%. Resistor dengan toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%) pada ujung lainnya.


A) IDENTIFIKASI EMPAT PITA
Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang pita kelima menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.
Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104Ω = 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi ± 2%, memberikan nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2%.


B) IDENTIFIKASI LIMA PITA
Identifikasi lima pita digunakan pada resistor presisi (toleransi 1%, 0.5%, 0.25%, 0.1%), untuk memberikan harga resistansi ketiga. Tiga pita pertama menunjukkan harga resistansi, pita keempat adalah pengali, dan yang kelima adalah toleransi. Resistor lima pita dengan pita keempat berwarna emas atau perak kadang-kadang diabaikan, biasanya pada resistor lawas atau penggunaan khusus. Pita keempat adalah toleransi dan yang kelima adalah koefisien suhu.


3) MACAM – MACAM RESISTOR
A) Resistor tetap
pengunaannya untuk daya rendah, yang paling utama adalah jenis tahanan tetap yaitu tahanan campuran karbon yang dicetak.
Macam-macam resistor tetap :
1. Metal Film Resistor
2. Metal Oxide Resistor
3. Carbon Film Resistor
4. Ceramic Encased Wirewound

B) Resistor variabel
memiliki tahanan yang berubah-ubah, seperti yang tercantum dari namanya, memiliki sebuah terminal tahanan yang dapat diubah harganya dengan memutar dial, knob, ulir atau apa saja yang sesuai untuk suatu aplikasi. Mereka bisa memiliki dua atau tiga terminal, akan tetapi kebanyakan memiliki tiga terminal. Jika dua atau tiga terminal digunakan untuk mengendalikan besar tegangan, maka biasanya di sebut potensiometer.
Macam-macam resistor variabel :
• Potensiometer : Linier, Logaritmis
• Trimer-Potensiometer
• Thermister : NTC ( Negative Temperature Coefisient ), PTC ( Positive Temperature Coefisient )
• DR
• Vdr
Kabel Rumah Dan Kabel Instalasi
Jenis kabel yang banyak digunakan untuk instalasi rumahtinggal pasangan tetap ialah kabel rumah NYA (dahulu juga banyak digunakan NGA), dan kabel instalasi NYM.
1 Penggunaan NYA dan NGA
Tentang penggunaan NYA dan NGA berlaku ketentuan-ketentuan berikut:
- Untuk pemasangan tetap harus dalam jangkauan tangan, NYA dan NGA di lindungi pipa instalasi
- Diruang lembab, NYA dan Nga harus di pasang dalam pipa PVC (ayat 742 A9)
- NYA dan NGA tidak boleh dipasang langsung menempel pada plasteran atau kayu, di tanam langsung di dalam plasteran atau kayu, tetapi harus dilindungi dengan pipa instalasi (ayat 742 A1)
- Kalau dipasang diluar jangkauan tangan, NYA dan NGA boleh dipasang terbuka dengan mengunakaan isolator jepit atau isolator rol; cara pemasangan nya harus sedemikian hingga ada jarak bebas minimal 1 cm terhadap dinding dan terhadap bagian lain dari bangunan atau konstruksi (ayat 742 A2)
- NYA dan NGA boleh diunakan di dalam alat listrik, perlengkapan hubungbagi dan sebagainya;
- NYA dan NGA tidak bolah digunakan di ruangan basah, di alam terbuka atau di tempat kerja atau gedung dengan bahaya kebakaran atau ledakan .

Jumalah kabel rumah yang boleh dipasang dalam satu pipa instalasi, tidak boleh melebihi jumlah yang tercamtum dalam table 3.2 untuk NYA dan table 3.3 untuk NGA (ayat 743 A6).
Untuk ukuran – ukuran yang tidak tercamtum dalam table 3.3, jumlah kabel rumah yang boleh dipasang dalam satu pipa instalasi ditentukan sedemikian hinggga fk tor pengisian tidak melebihi ketentuan dibawah ini (ayat 743 A8).
Jumlah kabel Rumah Rumah faktor pengisian
dalam satu pipa Maksimum
1 50 %
2 33 1/3 %
3 atau lebih 40 %

Dimana Jumlah Luas Penampang
faktor pengisian = luar semua kabel rumah X 100%
Luas penampang dalam
dari pipa

2. Penggunaan NYM

Tentang penggunaanNYM berlku ketentuan – ketentuan berikut ini (ayat 742 B1):

- NYM boleh dipasang langsung menempel pada plesteran kayu atau ditanam langsung dalam plasteran, juga di ruang lembab atau basah, di tempat kerja atau gudang dengan bahaya kebakaran atau ledakan
- NYM juga boleh dipasang langsung pada bagian-bagian lain dan bangunan kontruksi, rangka dan sebagainya,asalkan cara pemasangannya tidak merusak selubung luar kabelnya.
- NYM tidak boleh dipasang didalam tanah.
Untuk pemasangannya digunakan klem dengan jarak antara yang cukup rapat, sehingga kobelnya terpasang rapi, lurus dan tidak melendut.
Kalau dipasang di ruang lembab harus di gunakan kotak sambung yang kedap air dan kedap lembab (ayat 742 B3).
3 Identifikasi hantaran dengan warna
Mengenal penggunaan warna untuk identifikasi hantaran berlaku ketentuan-ketentuan di bawah ini (pasal 720).
- Untuk hantaran pertaanahan hanya boleh digunakan warna majemuk hijau-kuning. Warna ini tidak boleh digunakan untuk tujun lin.
- Pada instalasi dengan warna netral atau kawat tengah digunakan warna biru.
- Pada instalasi 3 fasa, warna yang harus digunakan untuk fasa-fasa adalah:
1. Fasa 1 (fasa R) : Merah
2. Fasa 2 (fasa S) : Kuning
3. Fasa 3 (fasa T) : Hitam
- Ketentuan-ketentuan di atas berlaku untuk semua instalasi penerangan tetap maupun sementara, termasuk dalam perlengkapan hubungan-bagi.
- Kabel berselubung berurat boleh digunakan untuk hantaran fasa, netral maupun pertanahan, asalkan isolasinya yang terlihat dikedua ujung kebel (yaitu bagian yang dikupas selubungnya), dibalut dengan pita berwarna yang sesuai dengan warna-warna tersebut diatas(ayat 729 F10.
Ketentuan-ketentuan diatas berlaku untuk hantaran berisolasi tunggal seperti NYA dan NGA, maupun kabel untuk berurat banyak, seperti NYM,NYY dan lainnya.
4. Luas penampang Hantaran
Luas penampng hantaran yang harus digunakan pertama-tama ditentukan oleh kemampuan hantar arus yang diperlukan dan suhu keliling yang harus diperhitungkan. Selain itu harus juga diperhatikan rugi tegangannya. Menurut ayat 413 A5, rugi tegangan antara perlengkapan hubung-bagi utama (yaitu berada di dekat Kwh-Meter PLN) dan setiap titik pada keadaan stasioner dengan beban penuh, tidak boleh melebihi 5%.
Disamping itu juga dipertimbangkan juga kemungkinan perluasan instalasi dikemudian hari, dan kekuatan mekanis hantarannya.
Menurut ayat 840 B1, untuk instalasi rumah tinggal pasangan tetap, hantarannya hjarus memiliki luas penampang sekurang-kurannya 1,5 mm²
Untuk saluran dua kawat, hantaran netralnya harus memiliki luas penampang sama dengan luas penampang hantarn fsanya (ayat 413 A4 sub a)
Untuk saluran fasa-tiga dengan hantaran netral, kemampuan hantar arus hantar netralnya harus sesuai dengan arus maksimum yang mungkin timbul dalam keadaan beban yang tak seimbang yng normal (ayat 413 sub b). Luas penampangbya harus sekurang-kurannya sama dengan luas penampng yang tercntum dalam table 3.4.
Dalam satu saluran fasa-tiga, semua hantaran fasanya harus memiliki luas penampang yang sama. Pengecualian hanya diperkenankan untuk keadaan-keadaan khusus (ayat 413 A3).

5. pembagian beban
untuk instalasiyang dibuhubungkan dengan tiga fasa, bebnnya harus dibagi setara mungkin atas masing-masing fasa.
Instalasi, harus dihubungkan dengan lebih dari satu rangkaian akhir dan sedapat mungkin dengan fasa yang berbeda. Ini terutama penting untuk gedung-gedung, dimana padamnya penrangan secara tiba-tiba dapt menimbulkan panik, misalnya di gedung pertunjukan, toko-toko, pasar dan sebagainya. Digedung-gedung demikian, penerangan ruangan dengan lebih dari enam titik lampu, penerangan di gang, tangga dan tempat keluar, harus dibagi atas sekurang-kurangnya dua rangkaian dan sedapat mungkin dibagi atas beberapa fasa (ayat 841 A5).


Persiapan Ujian Nasional

Untuk melakukan ujian dengan baik, mula-mula kamu harus mempelajari dan melakukan review materi sebelum ujian. Berikut adalah beberapa teknik untuk memahami materi ujian dengan lebih baik:

Belajar - Pasca Belajar

* Review catatanmu segera setelah kelas.
* Review catatanmu dengan singkat sebelum masuk kelas kembali.
* Jadwalkan waktu yang agak lama untuk review catatan tersebut setiap minggunya

Review

* Atur catatan, teks dan tugas-tugasmu.
* Perkirakan waktu yang kamu butuhkan untuk melakukan review.
* Buatlah jadwal review yang terdiri dari waktu dan bahan materi.
* Ujilah dirimu sendiri dengan materi tersebut.
* Selesaikan belajarmu sehari sebelum ujian dimulai

Persiapan diri

Persiapan diri adalah persiapan yang dimulai dari dalam diri kita sendiri, yang meliputi persiapan fisik dan persiapan mental. Persiapan fisik berkaitan dengan persiapan jasmani/fisik dan persiapan kesehatan. Anda harus menjaga kesehatan sebelum ujian. Tidak bisa dibayangkan bagaimana sulitnya seseorang mengikuti ujian bila dalam keadaan sakit. Agar diri Anda tetap sehat secara fisik menjelang pelaksanaan ujian, Anda harus rajin berolahraga. Usahakan istirahat secara teratur dan tidur jangan terlalu malam.

Persiapan mental ialah persiapan yang berkaitan dengan sikap mental, psikis, dan emosi. Upayakan agar situasi pribadi terutama sikap emosional tetap stabil. Pertentangan yang dialami dalam diri, situasi kekecewaan (frustrasi, suasana kesedihan dan sebagainya) akan berdampak buruk terhadap hasil belajar Anda. Yang mesti diperhatian adalah Anda harus menjaga suasana hati/emosi. Diharapkan emosi Anda tetap tenang dan stabil menjelang ujian. Sebelum ujian Anda mampu mengatasi hal-hal mungkin akan mengganggu konsentrasi belajar Anda. Agar pikiran Anda tidak terbagi dan tetap terpusat dalam menghadapi ujian, perbanyaklah melakukan ibadah, karena ibadah merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan ketenangan.

Persiapan Teknis

Persiapan teknis yaitu persiapan yang berkaitan dengan penyediaan perlengkapan yang akan digunakan dalam ujian nanti, misalnya pena, mistar penghapus, pensil, dan peraut pensil. Perlengkapan itu sebaiknya disiapkan H-1 sebelum ujian. Anda tidak akan lulus jika ternyata pensil 2B yang akan Anda pakai ternyata palsu, karena proses pemeriksaan hasil ujian menggunakan teknologi komputer. Sebelum ujian, yakinkan bahwa pensil 2B yang digunakan adalah benar-benar asli. Selain itu, sebelum ujian berlangsung Anda harus mengecek lokasi ujian dan tempat duduk.

Persiapan Materi Uji

Persiapan materi uji merupakan persiapan yang sangat penting karena persiapan materi uji ini akan menentukan kelulusan Anda. Persiapan materi uji hendaknya dilakukan sejak dini (jauh-jauh hari sebelum ujian). Menurut penelitian beberapa ahli, belajar borongan itu tidak baik dan hasilnya hanya membawa kesia-siaan. Jadi, disarankan H-1 sebelum ujian Anda tidak diperkenankan lagi memporsil diri untuk belajar. Istirahat yang cukup.

Perbanyak latihan menjawab soal dengan teman. Caranya: Ajaklah teman Anda untuk membentuk kelompok kecil sebagai kelompok belajar. Pesertanya tidak lebih dari 3 orang. Jika pesertanya terlalu banyak (lebih dari 3 orang), dikhawatirkan proses belajar menjadi tidak fokus pada materi yang akan dipelajari.

Pada Saat Ujian

Ada 10 hal yang harus diperhatikan pada saat ujian, yaitu:

1. Pastikan bahwa Anda tidak lupa membawa kartu peserta ujian.
2. Pastikan bahwa Anda tidak terlambat datang ke lokasi ujian.
3. Pastikan bahwa Anda tidak lupa membawa perlengkapan ujian, seperti pena, pensil 2B, mistar, penghapus, atau papan alas.
4. Pastikan bahwa Anda tidak melanggar tata tertib ujian. Anda bisa dikeluarkan dari ruang ujian jika melanggar.
5. Pastikan bahwa semua identitas Anda ditulis dengan benar dan lengkap di lembar jawaban.
6. Kerjakan soal dengan tenang.
7. Pusatkan pikiran Anda untuk selalu berkonsentrasi menjawab soal-soal.
8. Awali semua pekerjaan dengan berdoa kepada Allah SWT.
9. Dahulukan menyelesaikan soal yang dianggap mudah, kemudian baru Anda berusaha untuk menyelesaikan soal yang sulit atau yang tadi merasa ragu-ragu untuk menjawabnya.
10. 15 menit sebelum waktu ujian berakhir sebaiknya Anda sudah selesai menyelesaikan ujian, agar anda memiliki waktu untuk mengoreksi ulang mengenai identitas (nama dan nomor ujian), soal dan jawaban anda
 

:Teknik::Kejurusan: Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger